Sabtu, 22 Juni 2019

Tips Biar Ditembak Bule


Kamu lagi PDKT sama bule dan berharap segera ditembak? Atau lagi cari pencerahan untuk ngejar obsesi punya pacar bule? Nih aku share sedikit pengalaman pribadi dan berbagai opini dari pacar saya, bule Finlandia.

Keterangan: Bukan foto prewedd ya, bukan.

Sebenarnya untuk tulisan ini, sebelumnya saya wawancara pacar, hanya saja dia tidak mengerti kalau sedang diwawancarai. Sudah paham kalau diskusi sama saya biasanya topik yang berat, seberat mata saya kalau disuruh bangun pagi.

Dan as the disclaimer, ini tidak bisa dijeneralisasikan ya teman-teman, karena setiap orang itu berbeda. Setiap bule juga pasti beda. Maksudnya adalah ini murni dari persepsi saya dan pendapat pacar saya. Tidak sama ke semua bule.

****
BERIKUT HAL-HAL YANG HARUS KAMU PUNYA DAN KAMU LAKUKAN
KONTROL DIRI DAN BERSABAR. Kak, jangan sampai kamu pecicilan kegirangan tak terkendali cuma karena lagi dekat sama bule. Terus, terburu-buru paksa dia untuk minta kamu jadi pacarnya, atau malah kamu yang menyatakan cinta duluan, please jangan. Apalagi kalau kalian hanya kenalan melalui media daring (online) dan belum pernah bertemu langsung sama sekali. Bule yang serius biasanya lebih hati-hati menilai perempuan dan akan memilih untuk bertemu dulu. Meskipun dia sudah sangat ingin jadi pacarmu, dia akan memilih untuk bertemu dulu secara langsung dan kenal kamu lebih dekat. Dari mereka-mereka bule yang kenalan dengan saya, bule Finlandia adalah yang paling sopan dan pemalu. Budaya mereka sesopan budaya Jepang, hehe, menurut saya sih. Jadi, bersabar dan berdoa saja untuk jalani prosesnya ya. Berikan dia kebebasan ambil keputusan dan menemukan waktu terbaik kapan sebaiknya minta kamu secara resmi jadi pacarnya. Kamu memaksa untuk pacaran saat belum pernah bertemu sama sekali, bisa memunculkan penilaian yang kurang baik di dia atau malah ilfeel sampe bulenya kabur. Emang kamu kebelet apa sampai harus buru-buru? :p. Secepatnya pasti dia buat rencana menemui kamu terlebih dahulu. Pacar saya tidak suka jalan-jalan dan hari-harinya hanya sibuk dengan pekerjaan. Bela-belain ambil jatah cuti setahun dan akhirnya dapat ijin selama 1 bulan hanya untuk ke Indonesia menemui saya dan kenal saya lebih dekat. Tolong kritis menilai bule yang ke Indonesia hanya untuk menemui kamu dan bule yang menemui kamu hanya karena kebetulan ada agenda traveling ke Indonesia. Ngerti kan maksdunya apa? So, kontrol diri dan sabar ya.
KEPRIBADIAN. Tanya ke pacar saya “kamu kenapa minta saya jadi pacarmu?” dengan nyerocos cepat dia bilang “karena kamu tidak manja, mandiri dan tidak merepotkan, ingin menikah dan punya keluarga”. Kak, saya paham betul kalau sisi perempuan itu ada manja-manjanya, suka drama dan bertingkah bagaikan incess. Tapi tolong, itu dilatih untuk diminimalisir atau malah dihilangkan saja ya. Pacar saya, orang Finlandia, yang biasanya malu untuk harus berkomentar didepan ceweknya langsung, tidak segan-segan bilang kalau dia tidak suka perempuan yang ingin diperlakukan bak princess dan sering menjadi ratu drama. HAHAHA. Mari kita kenalkan dia dengan Incess Syahrini. Dan btw, saya juga tidak sedang mengatakan untuk jangan jadi diri sendiri ya, tapi please ketahuilah bahwa kepribadian itu bisa dilatih. Ingin punya pacar bule maka wajib punya kepribadian yang sesuai dengan kriteria bule. Dah itu aja.

JANGAN EGOIS. Bagian ini masih berkaitan dengan bagian yang kedua yaitu kepribadian. Jangan hanya utamakan perasaan dan kepentingan kamu, tapi hargailah perasaan dan kepentingan si bule. Mungkin ke teman dan orang lain di sekitarmu tidak apa-apa, tapi jangan ke bulenya :p. Pacar saya pemalu dan hemat bicara, yes. Pacar saya pendengar yang baik nan anteng, yes yes. Dan saya sangat cerewet, yes yes yes. Tapi, ada waktu dimana saya gantian mendengarkan dengan sabar, meski yang diceritakan adalah tentang mesin, mobil dan hal-hal yang saya sama sekali tidak mengerti. Kadang sambil mendengarkan, saya curi-curi googling temans, biar ngerti pacar saya lagi jelasin apa. Secara kan kalau dia tiba-tiba bertanya atau menuntut respon, kita kelihatan paham. Well, pura-pura paham juga tak masalah. Oh ya, pernah sekali kami video call dan dia sedang bercerita tentang apa yang terjadi hari itu di tempat kerja dia. Karena pikiran saya padat merayap dengan deadline koreksi ujian dan nilai mahasiswa, maka tidak terlalu mengikuti pembiacaraan. Dia tanya, saya tanya balik. Hahaha. Saya tanya balik karena tidak paham kita lagi bicarain apa sebenarnya, duh. Dan dia tiba-tiba bilang “kalau kamu lagi sibuk dan ada yang harus kamu kerjakan, kita bicara nanti atau malah besok saja. Kamu tidak mendengarkan saya.” Oh, tidaaak. Pacar saya ini tidak pernah marah. Jadi bilang begitu saja sudah cukup menakutkan saya. Intinya ini contoh dari pengalaman punya saya ya kak, tentu saja praktik untuk tidak egois bisa berbeda di kalian. Intinya, kalian tahu kapan untuk tidak menjadi egois saat lagi penjajakan sama bule. So, becarefull.

TUNJUKAN BAHWA KAMU JUGA SUKA DAN MENGINGINKAN DIA. Ini beda loh ya dengan agresif, apalagi sampai posesif. Jadian aja belum, sudah posesif, hihi malu kak. Maksud saya adalah tidak usah terlalu menjadi Indonesia sekali yang apa-apa harus cowoknya duluan, termasuk nanya kabar dan menyapa. Bule lebih banyak menilai dari apa yang kita komunikasikan. Kamu yang lagi diam nunggu dia chatting duluan, dia tidak tahu, percuma. Atau parahnya, kita yang sedang jaga image dengan tidak menyapa duluan malah hanya akan dinilai sama bulenya kalau kita tidak serius dan tidak tertarik dengan dia. Duh, ja’im malah berujung salah paham ya. Apalagi kalau kamu dapetnya bule Finlandia yang irit ngomong. Halah, bisa diem-dieman sampai ilang dari peredaran. Kalau kamu suka sama dia, seringlah ngobrol dan kirim dia pesan. Kamu yang wa dan kirim pesan duluan, bukanlah hal yang memalukan, maka lakukan. Bule itu kritis. Kalau dia mendapat sinyal bahwa kita tidak tertarik dengan dia (dari jarang chatting dan menyapa) maka dia tidak akan memaksa melanjutkan dan perlahan mundur secara teratur. Tiba-tiba kamu lihat di media sosial kalau dia sudah menjajaki yang lain. Wahh, bisa nangis. Jadian aja belum malah sudah ditangisi ya. Kasihan. Dan kalau sudah begitu, yah tidak usah berkhayal sampai ditembak bule. Well, Setidaknya ini jawaban lain dari pacar saya ketika saya tanya kenapa dia tembak saya “Karena saya tahu kamu suka sama saya dari cara kamu chatting dan intensitas kamu memulai pembicaraan setiap hari”. Baiklah sudah jelas ya ini.

PUNYA NIAT BERKELUARGA DAN MAU MENIKAH. Eh ini saya banget. Serius saya banget, bhahaha. Bule serius juga mencari perempuan yang serius. Tidak hanya ingin menjadi pacar dan sesekali jalan-jalan ke luar negeri, ke negara asal si bule, tapi mau dinikahi dan membangun keluarga. Pacar saya tertarik dengan saya karena dia tahu saya mencari pacar untuk dinikahi, bukan pacaran untuk putus :p. Bersamaan dengan itu juga pertanyaan dia tentang kenapa saya susah cari pacar akhirnya terjawab. Saya hanya ingin pacaran dengan yang tujuannya sama dengan saya. Menikah dan berkeluarga. Pacaran lama-lama untuk apa? Masih banyak yang harus dilakukan daripada hanya menghabiskan waktu untuk pacaran. Saya juga bilang ke pacar, kalau dalam waktu 5 tahun kita tidak menikah, maka berarti kamu bukan jodoh saya. Kita putus saja. Tahu lah ya kalau ada banyak tantangan dalam hubungan beda negara seperti yang saya curhat di Ribetnya Punya Pasangan Bule. Anyways, pacar saya juga kemudian tidak tiba-tiba menjadi ingin menikah karena saya, tidak ya. Dia bule versi tradisional yang cita-citanya sederhana, menikah dan punya anak. Maka sudah tahu kan kenapa kami cocok?. But satu hal, meskipun saya sangat ingin menikah, tapi dia yang harus lebih dulu meminta saya untuk menikah dengan dia. Ladies, kalian juga ya.

MAU TINGGAL DI LUAR NEGERI. Saya sempat bengong lama ketika pacar saya bertanya “Apa kamu mau meninggalkan keluarga dan Indonesia untuk tinggal di Finlandia?” Waduh, pertanyaan yang saya belum siap jawab meski hati ini penasaran ingin melihat negeri luar, apalagi tingggal di negeri Santa Clause, Finlandia. Mulai dari kegalauan hebat dengan diri sendiri sampai pertentangan dengan orang tua, akhirnya direstui untuk menikah dan tidak tinggal di Indonesia. Masalah kalian berencana punya rumah di Indonesia yang kemudian bisa bolak-balik, itu beda ya. Pertama-tama bule mau kita siap untuk tinggal dengan dia di negara asalnya dulu, karena dia merasa lebih aman (baik lingkungan maupun pekerjaan). Pertama kali menghabiskan waktu sebulan di Indonesia, pacar saya perjelas pernyataan dia bahwa Indonesia bukan tempat dimana dia bisa bernafas dan bergerak bebas. Haha, mungkin maksudnya dia kepanasan. Bule yang biasa dengan udara dingin dan dingin sekali, mudah dehidrasi dan sakit saat datang ke negara tropis. Pacar saya ke Indonesia, kebakar boo. Baru liburan saja sudah banyak drama, apalagi tinggal menetap. Sungguh tak mungkin. So, kalau kamu mau punya pacar dari luar, berarti harus mau juga di bawa ke luar. Begitu ungkapan kesaksian pacar saya.

Gimana, ribet gak? Hehe, semoga informatif dan secepatnya ditembak bule ya kak, Amiiiin.

2 comments:

 

Dian Mayastika Mochtar Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang